Nyantri di pondok pesantren
Awalnya, tak terpikir di benakku untuk menimba ilmu di pondok pesantren. Saya harus meninggalkan orang tua tercinta, teman tercinta, rumah tersayang, dan desa terindahku. Pagi itu, tepatnya pada hari kamis, aku diantar oleh kedua orang tuaku dan juga kakakku ke lingkungan yang baru, yaitu pondok pesantren. Ini adalah pengalaman pertama buatku menginjakkan kaki di sebuah pondok pesantren. Hati ini berasa campur aduk, antara siap dan gak siap.
Sebelum memasuki gerbang pondok pesantren, aku mulai menata niatku untuk menimba ilmu di sana. Tak tau kenapa, setelah kaki ini melewati gerbang pondok pesantren, hati ini terasa tentram. perasaan sedih yang ada di hati pun mulai hilang. Aku mulai yakin bahwa aku akan bertahan di pondok pesantren.
Tak terasa sekarang sudah memasuki tahun ke-5 aku nyantri di pondok pesantren. Suka dan duka kujalani bersama teman-temanku. Aku tak menyangka, hidup di pondok pesantren tak seburuk yang kubayangkan. Aku merasa bangga menjadi santri. Motivasi ku untuk tetap bertahan di pondok pesantren adalah orang tua.
Komentar
Posting Komentar